Selasa, 03 Januari 2012

PEMUDA MENURUT KACA MATA HINDU

sloka sarasamuccaya, 19 

Yasya notkramati matir dharmamarganusarini,
tamahuh punyakarmani na cocye mitrabandhavaih

hana pwa wwang tan linggar apageh buddhinya,
ar tutaken kadamelaning dharmasadhana, ya ikang
wwang bhagyamanta ling sang pandita, tan
kalarakena dening kadang mitranya, yad yan
manacakana panapana mangatitajiwita tuwi.

artinya:
adalah orang yang tidak bimbang, bahkan budinya tetap teguh untuk mengikuti jalan pelaksanaan dharma, orang itulah sangat bahagia, kata orang yang berilmu, tidak akan menyebabkan kaum kerabatan handai tauladan bersedih hati, meski ia sampai berkelana meminta-minta sedekah untuk menyambung hidup.

melihat fenomena dimasyarakat seperti sekarang ini pemuda Hindu sekarang lebih cenderung pada hedonisme dan westernisasi sehingga mereka lupa akan ajaran-ajaran dharma dalam kitab suci dan swadarmanya sebagai seorang anak. Jika melihat sloka Sarasamuccaya diatas pemuda hendaknya memilki sifat tidak bimbang bahkan buminya tetap teguh untuk mengikuti atau melaksanakan dharma dan berilmu pengetahuan sehingga ia menjadi orang yang bahagia.

Dalam persepektif hindu banyak sekarang anak-anak Hindu yang tidak memahami ajaran agama Hindu. Pemuda Hindu harus lebih memahami ajaran Tuhan, bahwa Tuhan itu satu seperti yang sudah di jelaskan dalam Weda "Ekam sat wiprah bahuda wadanti" yang artinya bahwa tuhan itu satu tapi banyak orang arif bijaksana menyebut dengan banyak nama. Namun masih ada pemuda Hindu masuh belum begitu jelas mengenai ajaran tersebut. Pemuda Hindu juga kurang memahami mengenai ajaran-ajaran suci Weda , misalnya Tri Kaya Parisuda yaitu berpikir yang baik (Manacika), berbicara yang baik (Wacika), berbuat/ pebuatan yang baik (Kayika). Dengan kita menjalankan ajaran Tri Kaya Parisuda maka kita sudah menjalankan ajaran Dharma. Selian itu pemuda Hindu juga harus mengerti mengenai Tri Hita Karana yang artinya hubungan segi tiga yang menyebakan kebahagiaan di dunia seperti hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, hubungan harmonis manusia dengan manusia, dan hubungan harmonis manusia dengan alam. Seperti Tat tvam asi yang artinya aku adalah kamu, maksud dari tat tvam asi tersebut kita sebagai pemuda hendaknya menghoramati dan menghargai sesama manusia, seperti sloka Wasudaiva Kutumbakan yang sesungguhnya kita hidup di dunia ini semua adalah bersaudara. 

PANCA SRADDHA

Panca Sraddha muncul ketika zaman Upanisad. Panca artinya lima, sraddha artinya kepercayaan. Jadi Panca Sraddha adalah lima dasar keyakinan/ kepercayaan umat Hindu.

Bagian-bagian dari Panca Sraddha:
A. Percaya akan adanya Sang Hyang Widhi Wasa
     Bahwa umat Hindu mempercayai adanya satu Tuhan atau Monoteisme, tetapi mewujudkan Tuhan sebagai fungsinya dengan banyak nama. Brahma sebagai pencipta, Wisnu sebagai pemelihara, Siwa sebagai pempralina atau pelebur saat dunia harus dihancurkan. Ketiga Dewa tersebut disebut Tri Murti. Di dalam mantram Tri Sandya yang berbunyi Narayana na dvityo asty kascit, dijelaskan Tuhan itu satu orang bijaksanalah yang menyebut dengan banyak nama.

B. Percaya akan adanya Atman
     Atman adalah percikan terkecil dari Brahman atau Tuhan itu sendiri. Atman yang telah masuk badan wadak atau Stula Sarira disebut Jiwatman. dan yang membungkus Atman adalah Budhi (kecerdasan), Ahamkara (ego/ ke akuan), Manah (pikiran).

C. Percaya akan adanya Karmaphala
    Karma adalah perbuatan, Phala adalah hasil, jadi Karmaphala artinya hasil dari perbuatan atau hukum sebab akibat.

Bagian-bagian dari Karmaphala:
1. Sancita Karmaphala
    hasil perbuatan terdahulu yang belum sempat dinikmati dan menentukan benih kehidupan yang sekarang.
2. Prarabda Karmaphala
     karma atau perbuatan yang kita lakukan sekarang yang akan dinikmati sekarang juga.
3. Kriyamana Karmaphala
     karma atau perbuatan yang kita lakukan sekarang tetapi belum sempat dinikmati dan akan dinikmati pada        kehidupan akan datang.
Kalau kita menanam benih jagung pasti buah jagung yang kita dapatkan, begitu juga kalau kita menanam benih kebaikan maka kita juga akan mendapatkan kebaikan.

D. Percaya akan adanya Punarbhava
     Punarbhava adalah kelahiran yang berulang-ulang atau samsara . Kelahiran kembali adalah kekuasan tuhan memberikan kesempatan kepada manusia untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan semasa hidupnya.
menurut kitab Sarasamuccaya, 4

apan ikang dadi wwang, uttama juga ya, nimitta ning mankana,
wnang ya tumulung awaknya sangkeng sansara, maka sadhanang subha karma,
hinganing kottamaning dadi wwang ika.

artinya:
menjelma menjadi manusia, itu adalah sungguh-sungguh utama, sebabnya demikian,
karena ia dapat menolong dirinya dari samsara dengan jalan berbuat baik,
demikianlah keuntungan menjelma menjadi manusia.

E. Percaya adanya Moksa
    Moksa berasal dari kata Muc yang berarti kelepasan, jadi moksa adalah kebebasan atman tidak lagi terikat oleh hal-hal duniawi. Orang juga sering mengatakan aham brahma asmi yang berarti aku adalah brahman.